tag:blogger.com,1999:blog-52177815288583811422024-02-06T18:54:45.726-08:00It's.. meingin menjadi seorang wanita yang bisa dihargai :)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11923706957676371287noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-5217781528858381142.post-79949003224373639482014-12-03T18:50:00.002-08:002014-12-03T18:50:33.252-08:00Seperti Tiupan Angin Lalu..<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Hidup ini berjalan seiring berjalannya waktu.. cinta tak memperdulikan
siapa dia, seperti apa dia, tapi cinta hanya memperdulikan bagaimana hatinya,
bagaimana sikapnya, dan bagaimana cara mereka memperlakukan dan menghargai kita.
Cinta itu indah, ketika melihat wajahmu yang tersenyum dengaan penuh kasih
sayang. Cinta itu syahdu ketika mendengar suara hatinya yang penuh dengan
cinta. Dan cinta itu suci ketika kita saling memiliki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Jika aku punya rasa
apakah aku salah? Rasa yang kumiliki bukan rasa yang biasa. Dan itu nggak bisa
untuk terus menerus ditutupi. Aku sayang sama kamu, dan itu ikhlas,, tapi
ukapan ini nggak mungkin untuk kukatakan padamu, karna aku merasa nggak pantas.
Mungkin memang ini yang dinamakan cinta bertepuk sebelah tangan. Tapi ya mau
gimana lagi, kalau memang ini yang terjadi. (Wkwk alay jugaa)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Aku tetep bahagia
walaupun nggak akan pernah memiliki, ataupun cinta itu terbalas.. karna
mendapat senyuman dan sedikit perhatianmu sebagai teman itu sudah lebih dari
cukup. Melihatmu bahagia aku ikut bahagia,, tapi jika melihatmu menggandeng
wanita lain itu yang membuatku sedih.. mungkin didepan aku terlihat sok kuta,
tapi dibelakang aku merasa rapuh dan hancur. (duhhh curhatt :p)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Bagaimanapun juga aku
hanya seorang teman biasa untuknya,, jadi mau sampai kapanmun kita itu just
friend, no special friend (boyfriend). Ntah sampe kapan aku sadar akan semua
itu kalau aku bukan apa-apa untuknya,, inget ya aku itu dianggapnya “Cuma temen
biasa, nggak lebih”!!!!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75"
style='position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:-15.75pt;
margin-top:-42pt;width:507.75pt;height:702.75pt;z-index:-251658240;
visibility:visible;mso-wrap-style:square;mso-width-percent:0;
mso-height-percent:0;mso-wrap-distance-left:9pt;mso-wrap-distance-top:0;
mso-wrap-distance-right:9pt;mso-wrap-distance-bottom:0;
mso-position-horizontal:absolute;mso-position-horizontal-relative:text;
mso-position-vertical:absolute;mso-position-vertical-relative:text;
mso-width-percent:0;mso-height-percent:0;mso-width-relative:page;
mso-height-relative:page'>
<v:imagedata src="file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg"
o:title=""/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="mso-ignore: vglayout; position: relative; z-index: 251658238;"><span style="height: 937px; left: -21px; left: 0px; position: absolute; top: -56px; width: 677px;"><span style="color: red;">
</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: red;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"> </span><span style="font-family: 'Edwardian Script ITC';">JustRaniQuote</span></span><span style="color: #f2f2f2; font-family: "Edwardian Script ITC"; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-themecolor: background1; mso-themeshade: 242;"><o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11923706957676371287noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5217781528858381142.post-59382533461379539952014-09-04T18:28:00.002-07:002014-09-04T18:28:47.501-07:00benar atau ga?<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Dibalik senyumku dalam kemarahanku,
disitulah aku merasa telah melakukan kesalahan terbesar sm kamu. Dibalik
senyumku dalam kekecewaanku, disitulah aku merasa aku harus lebih bersabar.
Dibalik senyumku dalam kepedihan, disitulah aku merasa ini adalah ujian
untukku. Dan dibalik senyumku dalam tangisan, disitulah aku memendam rasa sakit
yang begitu dalam. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bolehkah
aku meneteskan air mataku untuk orang yang kini aku sayangi? Orang belum tentu
menjadi jodohku. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Aku
sayang sama kamu. Aku nyaman sama kamu. Dan kita udah mengikrarkan sebuah janji
untuk slalu bersama. Tapi setelah aku tau isi hati kamu. Aku hanya tersenyum
pedih. Ternyata bukan aku yang slalu dihatimu, bukan aku yang bisa mengerti
kamu, bukan aku yang selama ini kamu harapkan, tapi dia. Dan sekarang aku udah
ga mengharapkan janji itu, dan aku menganggap janji itu gapernah ada.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bodohkah
aku jika aku tiba-tiba meneteskan air mataku? Apakah tangisanku hanya terbuang
percuma dan sia-sia? Apakah hubungan yang sudah kujalani dengan niat itu dapatku
lepaskan dengan mudah? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Saat
itu juga, aku tak bisa berfikir dengan jernih. Saat itu juga, aku tak enak
hati. Aku takut untuk menyayangi dan mencintainya lagi. Aku takut karna aku
tidak siap untuk merasa sakit. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Lemahkah aku menjadi seorang
wanita? Bodohkah aku menjadi seorang wanita? Aku tak pernah mengerti dengan
semua ini. Sebelumnya aku tak pernah merasakan sakit yang begitu dalam. Apakah
aku harus terus menerus terpuruk dari masa lalu itu? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Ingin rasanya aku untuk segera
lepas dari masalah. Ingin rasanya aku untuk cepat-cepat bisa melupakannya. Tapi
buatku, itu membutuhkan waktu yang cukup lama. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Niatku yang sekarang. Mungkin aku
ga akan move on dari kamu. Tapi akan ALWAYS GO ON dari kamu <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span><o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
Mungkin cara ini yang diberikan
Tuhan untukku agak bisa berfikir lebih kritis dan lebih dewasa.<o:p></o:p></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11923706957676371287noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5217781528858381142.post-32926571107206327202014-09-01T19:04:00.001-07:002014-09-01T19:04:22.047-07:00Ungkapanku :D<h2>
<span style="font-family: Times, Times New Roman, serif;"><span style="font-weight: normal;">Kesempatan hanya datang sekali. Tapi ketika kita gagal, kesempatan itu bisa datang kembali asalkan ada kemauan untuk bangkit dan berusaha.</span><span style="font-weight: normal;">Cinta itu mungkin mudah untuk diraih, tapi itu biasa. Tapi untuk dijadikan pedoman itu membutuhkan ketulusan. Tanpa ketulusan cinta gaakan hidup.</span><span style="font-weight: normal;">Untuk membangun sebuah hubungan tak hanya sekedar cinta aja, tapi juga harus ada sayang.</span><span style="font-weight: normal;">Dalam sebuah hubungan pasti ada konflik. Dan itu gabisa untuk dihindari. Selesaikan konflik itu dengan pikiran tenang dan juga kejujuran diantara pasangan, apapun itu konfliknya.</span><span style="font-weight: normal;">Kesalahan pasti ada dan itu terjadi bisa disengaja maupun gasengaja. Tapi kesalahan itu jangan pernah untuk diulang kembali.</span><span style="font-weight: normal;">Hidup itu selalu ada pilihan antara iya dengan ga, antara mau atau ga, antara niat atau ga, dan yang terpenting antara jujur atau ga. Pilihan itu harus dipilih salah satu yang dianggap paling benar.</span><span style="font-weight: normal;">Cinta juga sebuah pilihan. Ketika kita mencintai seseorang, tp seseorang itu enggan berkata karna takut ditolak. Ini hidupku…… Inilah kisah cintaku… Ketika aku merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Ketika ada seseorang datang peduli denganku. Dan menjadikan aku bagian dari hidupnya, apakah aku harus menerimanya atau tidak. Itu merupakan keputusan yang berat bagiku. Mungkin sebelumnya aku ga berfikir panjang untuk memutuskannya. Dengan kondisi yang mendesak aku memilihnya untuk melupakan orang yang aku cintai.</span><span style="font-weight: normal;">Mungkin itu adalah keputusan yang salah. Tapi itu udah jadipilihanku. Cinta yangku jalani bersamanya membuatku lupa dengan orang yang aku cintai sebelumnya. Tapi itu cuma sementara aja.</span><span style="font-weight: normal;">Dari pengalaman itu aku merasa, mencintaimu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku. Dan meninggalkan, melupakan seseorang yang pernah kucintai adalah hal terbodoh yang pernah kulakukan. </span></span></h2>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11923706957676371287noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5217781528858381142.post-9305525775612867552013-03-19T01:46:00.001-07:002013-11-18T02:17:56.992-08:00Zaman Manusia Purba di Indonesia<h2 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id" style="text-align: center;">
<span style="background-color: #f9cb9c;"><span dir="auto">Prasejarah</span></span></h2>
<b>Prasejarah</b> atau <b>nirleka</b> (<i>nir</i>: tidak ada, <i>leka</i>: tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah" title="Sejarah">sejarah</a> yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alam_semesta" title="Alam semesta">alam semesta</a>, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada masa di mana terdapat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kehidupan" title="Kehidupan">kehidupan</a> di muka <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi" title="Bumi">Bumi</a> dimana manusia mulai hidup.<br />
Batas antara zaman prasejarah dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah" title="Sejarah">zaman sejarah</a>
adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa
prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah
adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau
dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama
tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu
bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mesir" title="Mesir">Mesir</a>
sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga
pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman
prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kutai" title="Kerajaan Kutai">Kerajaan Kutai</a>, sekitar abad ke-5; dibuktikan dengan adanya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti" title="Prasasti">prasasti</a> yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Mahakam" title="Sungai Mahakam">Sungai Mahakam</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur" title="Kalimantan Timur">Kalimantan Timur</a> baru memasuki era sejarah.<br />
Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman
prasejarah, keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui
bidang-bidang seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Paleontologi" title="Paleontologi">paleontologi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi" title="Astronomi">astronomi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi" title="Biologi">biologi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Geologi" title="Geologi">geologi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi" title="Antropologi">antropologi</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologi" title="Arkeologi">arkeologi</a>.
Dalam artian bahwa bukti-bukti pra-sejarah hanya didapat dari
barang-barang dan tulang-tulang di daerah penggalian situs sejarah.<br />
<h3>
<span class="mw-headline" id="Arkeologi">Arkeologi</span></h3>
Arkeologi
adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda
artefak. Dari hasil penelitian para ahli arkeologi, maka tabir kehidupan
masyarakat prasejarah Indonesia dapat diketahui. Berdasarkan penggalian
arkeologi maka prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman yaitu, zaman
batu dan zaman logam.<br />
<h4>
<span class="mw-headline" id="Zaman_Batu">Zaman Batu</span></h4>
<b>Zaman Batu</b> terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat
kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman
batu ini diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, antara lain:<br />
<h5>
<span class="mw-headline" id="Zaman_Batu_Tua">Zaman Batu Tua</span></h5>
Zaman batu tua (<i>palaeolitikum</i>) disebut demikian sebab
alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak
diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya,
periode ini disebut masa <i>food gathering</i> (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam.<br />
Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu:<br />
<ol>
<li>Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)</li>
<li>Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis)</li>
</ol>
Alat-alat yang dihasilkan antara lain: kapak genggam/perimbas
(golongan chopper/pemotong), Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk
rusa dan Flakes dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan)<br />
<h5>
<span class="mw-headline" id="Zaman_Batu_Tengah">Zaman Batu Tengah</span></h5>
1. Ciri zaman Mesolithikum:<br />
<dl><dd>a. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan)</dd><dd>b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar.</dd><dd>c. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur)</dd><dd>c. Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble),
Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan
kapak-kapak dari batu kali yang dibelah.</dd><dd>d. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores.</dd><dd>e. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa
Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes
(Alat serpih),ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat
dari tulang.</dd></dl>
2. Tiga bagian penting kebudayaan Mesolithikum:<br />
<dl><dd>a. Pebble-Culture (alat kebudayaan kapak genggam dari Kjoken Mondinger)</dd><dd>b. Bone-Culture (alat kebudayaan dari Tulang)</dd><dd>c. Flakes Culture (kebudayaan alat serpih dari Abris Saus Roche)</dd></dl>
3. Manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua--Melanosoid<br />
<h5>
<span class="mw-headline" id="Zaman_Batu_Muda">Zaman Batu Muda</span></h5>
Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu
buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah.
Alat-alat yang dihasilkan antara lain:<br />
<ol>
<li>Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak
terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi,
Kalimantan,</li>
<li>Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa,</li>
<li>Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa,</li>
<li>Pakaian dari kulit kayu</li>
<li>Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)</li>
</ol>
Manusia pendukung Neolithikum adalah Austronesia (Austria), Austro-Asia (Khamer-Indocina)<br />
<h5>
<span class="mw-headline" id="Zaman_Batu_Besar">Zaman Batu Besar</span></h5>
Zaman ini disebut juga sebagai zaman megalithikum. Hasil kebudayaan
Megalithikum, antara lain: 1. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk
pemujaan terhadap arwah-arwah nenek moyang. 2. Dolmen: meja batu tempat
meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang 3.
Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) 4. Punden
berundak: tempat pemujaan bertingkat 5. Kubur batu: peti mati yang
terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-tutup 6. Arca/patung batu:
simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka<br />
<h4>
<span class="mw-headline" id="Zaman_Logam">Zaman Logam</span></h4>
Pada <b>zaman Logam</b> orang sudah dapat membuat alat-alat dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Logam" title="Logam">logam</a> di samping alat-alat dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Batu" title="Batu">batu</a>.
Orang sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi
alat-alat yang diinginkan. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam,
yaitu dengan cetakan batu yang disebut <i>bivalve</i> dan dengan cetakan tanah liat dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lilin" title="Lilin">lilin</a> yang disebut <i>a cire perdue</i>.
Periode ini juga disebut masa perundagian karena dalam masyarakat
timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Zaman
logam ini dibagi atas:<br />
<dl>
<dt>Zaman Perunggu</dt>
<dd>Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan
Dongson-Tonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat
mencampur tembaga dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Timah" title="Timah">timah</a> dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras.</dd><dd>Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
<br />
<dl><dd>a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas)
ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar,
Irian</dd><dd>b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai
maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti</dd><dd>c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.</dd><dd>d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat)</dd></dl>
</dd></dl>
<dl>
<dt>Zaman Bes</dt>
<dd>Pada zaman ini orang sudah dapat melebur <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Besi" title="Besi">besi</a>
dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik
peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun <span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perunggu" title="Perunggu">perunggu</a></span> sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.</dd><dd>Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
<br />
<dl><dd>a. Mata Kapak bertungkai kayu</dd><dd>b. Mata Pisau</dd><dd>c. Mata Sabit</dd><dd>d. Mata Pedang</dd><dd>e. Cangkul</dd></dl>
</dd><dd>Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur)</dd></dl>
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu
sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang
ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti
alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada
zaman sejarah.<br />
Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan
megalitikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar
sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalitikum justru pada zaman
logam.<br />
nihh, gambar-gambarnya:<br />
<h2 class="firstHeading" id="firstHeading" lang="id" style="text-align: left;">
<a href="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQi1Q5x01q8yj_J2i1wspZ5wpULSPgxxcjw1_NvbFX4a8uJWXOpu8L0Vdg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="101" src="https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQi1Q5x01q8yj_J2i1wspZ5wpULSPgxxcjw1_NvbFX4a8uJWXOpu8L0Vdg" width="135" /></a><span style="background-color: #f9cb9c;"><span dir="auto"> </span></span><img height="116" src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT_SM4tqOEyJ5gnyuUbrk9Xcwa5GLrstTFdB7eWcCg_jQr5t2riOszEkGM" width="96" /><img height="97" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSU2AnrvgpZHaqQy8-unRDx6OqVxxYXSfPesVI8WI5cIdeAGiZez1naIWUs" width="137" /><img height="113" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSsENQCa0_r-6xZM-epp9-UrI3szipnkMyuyITlyAD97T09WTN1RHHxOvM" width="150" /></h2>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11923706957676371287noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5217781528858381142.post-23111012618629509092013-03-09T19:14:00.000-08:002013-03-09T19:14:13.965-08:00Sejarah Berdirinya Bangsa Indonesia<span style="font-weight: bold;">Republik Indonesia</span> ialah sebuah
negara kepulauan yang disebut sebagai Nusantara (Kepulauan Antara) yang
terletak di antara tanah besar Asia Tenggara dan Australia dan antara
Lautan Hindi dan Lautan Pasifik. Indonesia bersempadankan Malaysia di <span style="font-weight: bold;">Kalimantan,Papua New Guinea di pulau Papua, dan Timor Timur/Timor Leste di pulau Timor.</span><br /><br /><a href="http://pandri-16.blogspot.com/2011/10/sejarahasal-usul-berdiri-negara.html">Sejarah Indonesia</a>
meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak
zaman prasejarah oleh “Manusia Jawa” pada masa sekitar 500.000 tahun
yang lalu. Periode dalam sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima
era: era pra kolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta
Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; era
kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang
menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama
sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20;
era kemerdekaan, pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai
jatuhnya Soekarno (1966); era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan
Soeharto (1966–1998); serta era reformasi yang berlangsung sampai
sekarang.<br /><a href="http://pandri-16.blogspot.com/2011/10/sejarahasal-usul-berdiri-negara.html"><img alt="Sejarah/Asal Usul berdiri Negara Indonesia" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5660052844177647426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWARoyorG8SArHZirOIDohUwsHGHLxaOo7p3OQkylyaSNNb5LJGmQBRGSN_yhPXOmGsqSv-IwdKYgAezda1wc7udGeRyYC1R_2dyiKOMwFxvXAPZ7WY97R_HtJl2rBBPwL4lFcI7vsKLc/s320/kumpulan+sejarah.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 232px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 300px;" /></a><br />Prasejarah<br /><br />Secara
geologi, wilayah Indonesia modern muncul kira-kira sekitar masa
Pleistocene ketika masih terhubung dengan Asia Daratan. Pemukim pertama
wilayah tersebut yang diketahui adalah manusia Jawa pada masa sekitar
500.000 tahun lalu. Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini
terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es.<br /><br />Era pra kolonial<br /><br />Para
cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu
Jawa Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Kerajaan
Tarumanagara menguasai Jawa Barat sekitar tahun 400. Pada tahun 425
agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut. Pada masa Renaisans Eropa,
Jawa dan Sumatra telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun
dan sepanjang dua kerajaan besar yaitu Majapahit di Jawa dan Sriwijaya
di Sumatra sedangkan pulau Jawa bagian barat mewarisi peradaban dari
kerajaan Tarumanagara dan Kerajaan Sunda.<br /><br />Kerajaan Hindu-Buddha<br /><br />Pada
abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan
bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan
Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad
ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah
Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670.
Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Barat
dan Semenanjung Melayu. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah
kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun
1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah
yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh
Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi
hukum dan dalam kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita
Ramayana.<br /><br />Kerajaan Islam<br /><br />Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di <a href="http://pandri-16.blogspot.com/2011/10/sejarahasal-usul-berdiri-negara.html">Indonesia</a>
sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke
Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang
ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan
Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani umayyah di
Asia Barat sejak abad 7. Menurut sumber-sumber Cina menjelang akhir
perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang Arab menjadi pemimpin
pemukiman Arab muslim di pesisir pantai Sumatera. Islam pun memberikan
pengaruh kepada institusi politik yang ada. Hal ini nampak pada Tahun
100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim
surat kepada Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz dari Khilafah Bani Umayah
meminta dikirimkan da`i yang bisa menjelaskan Islam kepadanya. Surat itu
berbunyi: “Dari Raja di Raja yang adalah keturunan seribu raja, yang
isterinya juga cucu seribu raja, yang di dalam kandang binatangnya
terdapat seribu gajah, yang di wilayahnya terdapat dua sungai yang
mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang
semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada Raja Arab yang
tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain dengan Tuhan.<br /><br />Saya telah
mengirimkan kepada anda hadiah, yang sebenarnya merupakan hadiah yang
tak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin Anda
mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada
saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.” Dua tahun
kemudian, yakni tahun 720 M, Raja Srindravarman, yang semula Hindu,
masuk Islam. Sriwijaya Jambi pun dikenal dengan nama Sribuza Islam.
Sayang, pada tahun 730 M Sriwijaya Jambi ditawan oleh Sriwijaya
Palembang yang masih menganut Budha.<br />Islam terus mengokoh menjadi
institusi politik yang mengemban Islam. Misalnya, sebuah kesultanan
Islam bernama Kesultanan Peureulak didirikan pada 1 Muharram 225H atau
12 November tahun 839M. Contoh lain adalah Kerajaan Ternate. Islam masuk
ke kerajaan di kepulauan Maluku ini tahun 1440. Rajanya seorang Muslim
bernama Bayang Ullah.<br /><br />Kesultanan Islam kemudian semikin
menyebarkan ajaran-ajarannya ke penduduk dan melalui pembauran,
menggantikan Hindu sebagai kepercayaan utama pada akhir abad ke-16 di
Jawa dan Sumatra. Hanya Bali yang tetap mempertahankan mayoritas Hindu.
Di kepulauan-kepulauan di timur, rohaniawan-rohaniawan Kristen dan Islam
diketahui sudah aktif pada abad ke-16 dan 17, dan saat ini ada
mayoritas yang besar dari kedua agama di kepulauan-kepulauan tersebut.<br /><br />Penyebaran
Islam dilakukan/didorong melalui hubungan perdagangan di luar
Nusantara; hal ini, karena para penyebar dakwah atau mubaligh merupakan
utusan dari pemerintahan islam yg datang dari luar Indonesia, maka untuk
menghidupi diri dan keluarga mereka, para mubaligh ini bekerja melalui
cara berdagang, para mubaligh inipun menyebarkan Islam kepada para
pedagang dari penduduk asli, hingga para pedagang ini memeluk Islam dan
meyebarkan pula ke penduduk lainnya, karena umumnya pedagang dan ahli
kerajaan/kesultanan lah yang pertama mengadopsi agama baru tersebut.
Kesultanan/Kerajaan penting termasuk Samudra Pasai, Kesultanan Banten
yang menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Eropa, Kerajaan
Mataram di Yogja / Jawa Tengah, dan Kesultanan Ternate dan Kesultanan
Tidore di Maluku di timur.<br /><br />Kolonisasi Belanda<br /><br />Mulai tahun
1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini
adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara
kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya
yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai
Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia
bernama Timor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350
tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari
Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda dan
masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah
Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu
kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda bagi
sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan
kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.<br /><br />VOC<br /><br />Pada
abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh
pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan
Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie
atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan
aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun
1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.<br /><br />Tujuan
utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan
rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan
ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil
rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba
berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk
Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan
Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian
mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau
budak-budak yang bekerja di perkebunan pala. VOC menjadi terlibat dalam
politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa
peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.<br /><br />Setelah
VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 dan setelah kekuasaan Britania
yang pendek di bawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda
mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Sebuah pemberontakan di
Jawa berhasil ditumpas dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830.
Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai
cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Dalam sistem ini,
para penduduk dipaksa menanam hasil-hasil perkebunan yang menjadi
permintaan pasar dunia pada saat itu, seperti teh, kopi dll. Hasil
tanaman itu kemudian diekspor ke mancanegara. Sistem ini membawa
kekayaan yang besar kepada para pelaksananya – baik yang Belanda maupun
yang Indonesia. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan
dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.<br /><br />Pada 1901
pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Kebijakan Beretika
(bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih
besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan
politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah
Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di
sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara
Indonesia saat ini.<br /><br />Gerakan nasionalisme<br /><br />Pada 1905 gerakan
nasionalis yang pertama, [Serikat Dagang Islam] dibentuk dan kemudian
diikuti pada tahun 1908 oleh gerakan nasionalis berikutnya, [Budi
Utomo]. Belanda merespon hal tersebut setelah Perang Dunia I dengan
langkah-langkah penindasan. Para pemimpin nasionalis berasal dari
kelompok kecil yang terdiri dari profesional muda dan pelajar, yang
beberapa di antaranya telah dididik di Belanda. Banyak dari mereka yang
dipenjara karena kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang
pertama, Soekarno.<br /><br />Perang Dunia II<br /><br />Pada Mei 1940, awal
Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda
mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke
AS dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk
mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan
Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di
bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk
mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang
terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.<br /><br />Era Jepang<br /><br />Pada
Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye
publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban
terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para
Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman
dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di
mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal
di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami
siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati,
dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran
Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.<br /><br />Pada
Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada pertemuan pertamanya di bulan Mei,
Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme
perorangan; sementara itu Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru
tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Portugis
Timur, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.<br />Pada 9
Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Widjodiningrat diterbangkan ke
Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa
pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan
kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.<br /><br />Era kemerdekaan<br /><br />Mendengar
kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat
keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan “Proklamasi”
pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio
dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang,
Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung
berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.<br /><br />Pada 18 Agustus 1945
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai
Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan
konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga
pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan
baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri
dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah,
Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi,
Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.<br /><br />Perang kemerdekaan<br /><br />Dari
1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan
usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik
ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang
diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.<br /><br />Usaha
Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah
kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial
Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai
ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember
1949), setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari
Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada
1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.<br /><br />Demokrasi parlementer<br /><br />Tidak
lama setelah itu, Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri
dari sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan
bertanggung jawab kepada parlemen atau MPR. MPR terbagi kepada
partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun
1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai.<br />Peran
Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih negara
sekuler yang berdasarkan Pancasila sementara beberapa kelompok Muslim
lebih menginginkan negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah
bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepada hukum Islam.<br /><br />Demokrasi Terpimpin<br /><br />Pemberontakan
yang gagal di Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya
yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan
konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada
1959 ketika Presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali
konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan
presidensil yang besar, dia tidak menemui banyak hambatan.<br /><br />Dari
1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter
di bawah label “Demokrasi Terpimpin”. Dia juga menggeser kebijakan luar
negeri Indonesia menuju non-blok, kebijakan yang didukung para pemimpin
penting negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan
Blok Barat maupun Blok Uni Soviet. Para pemimpin tersebut berkumpul di
Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955 dalam KTT Asia-Afrika untuk
mendirikan fondasi yang kelak menjadi Gerakan Non-Blok.<br />Pada akhir
1950-an dan awal 1960-an, Soekarno bergerak lebih dekat kepada
negara-negara komunis Asia dan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) di
dalam negeri. Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di
luar Uni Soviet dan China, dukungan massanya tak pernah menunjukkan
penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di negara-negara
lainnya.<br /><br />Konfrontasi Indonesia-Malaysia<br /><br />Soekarno menentang
pembentukan Federasi Malaysia dan menyebut bahwa hal tersebut adalah
sebuah “rencana neo-kolonial” untuk mempermudah rencana komersial
Inggris di wilayah tersebut. Selain itu dengan pembentukan Federasi
Malaysia, hal ini dianggap akan memperluas pengaruh imperialisme
negara-negara Barat di kawasan Asia dan memberikan celah kepada negara
Inggris dan Australia untuk mempengaruhi perpolitikan regional Asia.
Menanggapi keputusan PBB untuk mengakui kedaulatan Malaysia dan
menjadikan Malaysia anggota tidak tetab Dewan Keamanan PBB, presiden
Soekarno mengumumkan pengunduran diri negara Indonesia dari keanggotaan
PBB pada tanggal 20 Januari 1965 dan mendirikan Konferensi Kekuatan Baru
(CONEFO) sebagai tandingan PBB dan GANEFO sebagai tandingan Olimpiade.
Pada tahun itu juga konfrontasi ini kemudian mengakibatkan pertempuran
antara pasukan Indonesia dan Malaysia (yang dibantu oleh Inggris).<br /><br />Nasib Irian Barat Konflik Papua Barat<br /><br />Pada
saat kemerdekaan, pemerintah Belanda mempertahankan kekuasaan terhadap
belahan barat pulau Nugini (Irian), dan mengizinkan langkah-langkah
menuju pemerintahan-sendiri dan pendeklarasian kemerdekaan pada 1
Desember 1961.<br /><br />Negosiasi dengan Belanda mengenai penggabungan
wilayah tersebut dengan Indonesia gagal, dan pasukan penerjun payung
Indonesia mendarat di Irian pada 18 Desember sebelum kemudian terjadi
pertempuran antara pasukan Indonesia dan Belanda pada 1961 dan 1962.
Pada 1962 Amerika Serikat menekan Belanda agar setuju melakukan
perbincangan rahasia dengan Indonesia yang menghasilkan Perjanjian New
York pada Agustus 1962, dan Indonesia mengambil alih kekuasaan terhadapa
Irian Jaya pada 1 Mei 1963.<br /><br />Gerakan 30 September / G30 S PKI<br /><br />Hingga
1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk
Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan
persetujuan dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk “Angkatan
Kelima” dengan mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer
menentang hal ini.<br /><br />Pada 30 September 1965, enam jendral senior
dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan
kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando
Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta
tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini
untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang
yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada 1966
mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi di Jawa dan Bali.<br /><br />Era Orde Baru<br /><br />Setelah
Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah
mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal
19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia “bermaksud untuk
melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam
kegiatan-kegiatan PBB”, dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28
September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama
kalinya.<br /><br />Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa
jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali
secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.<br />Presiden
Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara
dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang
ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih
perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh
kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer
namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa
pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber
daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang
kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an. Dia
juga memperkaya dirinya, keluarganya, dan rekan-rekat dekat melalui
korupsi yang merajalela.<br /><br />Irian Jaya<br /><br />Setelah menolak
supervisi dari PBB, pemerintah Indonesia melaksanakan “Act of Free
Choice” (Aksi Pilihan Bebas) di Irian Jaya pada 1969 di mana 1.025 wakil
kepala-kepala daerah Irian dipilih dan kemudian diberikan latihan dalam
bahasa Indonesia. Mereka secara konsensus akhirnya memilih bergabung
dengan Indonesia. Sebuah resolusi Sidang Umum PBB kemudian memastikan
perpindahan kekuasaan kepada Indonesia. Penolakan terhadap pemerintahan
Indonesia menimbulkan aktivitas-aktivitas gerilya berskala kecil pada
tahun-tahun berikutnya setelah perpindahan kekuasaan tersebut. Dalam
atmosfer yang lebih terbuka setelah 1998, pernyataan-pernyataan yang
lebih eksplisit yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia telah
muncul.<br /><br />Timor Timur<br /><br />Dari 1596 hingga 1975, Timor Timur
adalah sebuah jajahan Portugis di pulau Timor yang dikenal sebagai Timor
Portugis dan dipisahkan dari pesisir utara Australia oleh Laut Timor.
Akibat kejadian politis di Portugal, pejabat Portugal secara mendadak
mundur dari Timor Timur pada 1975. Dalam pemilu lokal pada tahun 1975,
Fretilin, sebuah partai yang dipimpin sebagian oleh orang-orang yang
membawa paham Marxisme, dan UDT, menjadi partai-partai terbesar, setelah
sebelumnya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari
Portugal.<br /><br />Pada 7 Desember 1975, pasukan Indonesia masuk ke Timor
Timur. Indonesia, yang mempunyai dukungan material dan diplomatik,
dibantu peralatan persenjataan yang disediakan Amerika Serikat dan
Australia, berharap dengan memiliki Timor Timur mereka akan memperoleh
tambahan cadangan minyak dan gas alam, serta lokasi yang strategis.<br />Pada
masa-masa awal, pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000
warga Timor Timur — melalui pembunuhan, pemaksaan kelaparan dan
lain-lain. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi saat Timor Timur berada
dalam wilayah Indonesia.<br /><br />Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur
memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan
suara yang diadakan PBB. Sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut
serta; 3/4-nya memilih untuk merdeka. Segera setelah hasilnya diumumkan,
dikabarkan bahwa pihak militer Indonesia melanjutkan pengrusakan di
Timor Timur, seperti merusak infrastruktur di daerah tersebut.<br />Pada
Oktober 1999, MPR membatalkan dekrit 1976 yang menintegrasikan Timor
Timur ke wilayah Indonesia, dan Otorita Transisi PBB (UNTAET) mengambil
alih tanggung jawab untuk memerintah Timor Timur sehingga kemerdekaan
penuh dicapai pada Mei 2002.<br /><br />Krisis ekonomi<br /><br />Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya didampingi B.J. Habibie.<br />Pada
pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia
(untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau
terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas
ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat
tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya
dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah
gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yang
menduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998,
tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto
kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi
presiden ketiga Indonesia.<br /><br />Era reformasi Pemerintahan Habibie<br /><br />Presiden
Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya
adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan
komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga
membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan
berpendapat dan kegiatan organisasi.<br /><br />Pemerintahan Wahid<br /><br />Pemilu
untuk MPR, DPR, dan DPRD diadakan pada 7 Juni 1999. PDI Perjuangan
pimpinan putri Soekarno, Megawati Sukarnoputri keluar menjadi pemenang
pada pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara; Golkar
(partai Soeharto – sebelumnya selalu menjadi pemenang pemilu-pemilu
sebelumnya) memperoleh 22%; Partai Persatuan Pembangunan pimpinan Hamzah
Haz 12%; Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
10%. Pada Oktober 1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai presiden
dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid
membentuk kabinet pertamanya, Kabinet Persatuan Nasional pada awal
November 1999 dan melakukan reshuffle kabinetnya pada Agustus 2000.<br /><br />Pemerintahan
Presiden Wahid meneruskan proses demokratisasi dan perkembangan ekonomi
di bawah situasi yang menantang. Di samping ketidakpastian ekonomi yang
terus berlanjut, pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis
dan antar agama, terutama di Aceh, Maluku, dan Papua. Di Timor Barat,
masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak mempunyai tempat
tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor Timur
pro-Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang
besar. MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan
Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.<br /><br />Pemerintahan Megawati<br /><br />Pada
Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid memberikan
laporan pertanggung jawabannya. Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran
menyerbu MPR dan meminta Presiden agar mengundurkan diri dengan alasan
keterlibatannya dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk
memperbaiki manajemen dan koordinasi di dalam pemerintahannya, dia
mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara
sehari-hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih
jabatan presiden tak lama kemudian.<br /><br />Pemerintahan Yudhoyono<br /><br />Pada
2004, pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan Susilo Bambang
Yudhoyono tampil sebagai presiden baru Indonesia. Pemerintah baru ini
pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan
besar, seperti gempa bumi besar di Aceh dan Nias pada Desember 2004 yang
meluluh lantakkan sebagian dari Aceh serta gempa bumi lain pada awal
2005 yang mengguncang Sumatra.<br /><br />Pada 17 Juli 2005, sebuah
kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara pemerintah Indonesia
dengan Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan mengakhiri konflik
berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11923706957676371287noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5217781528858381142.post-29403786633606404592013-03-08T06:26:00.001-08:002013-03-08T06:26:52.297-08:00KeringatBerkeringat adalah reaksi tubuh untuk pendinginan. Namun, pada orang yang menderita <strong>hiperhidrosis</strong> (istilah untuk keringat berlebihan), produksi keringat terlalu banyak sehingga menimbulkan masalah.<br />
Hiperhidrosis menimbulkan efek psikologis dan psikososial. Orang yang
menderita hiperhidrosis sering menjadi kurang percaya diri, menutup
diri dan harus mengubah gaya hidup untuk mengakomodasi masalah ini.
Selain itu, keringat berlebihan juga dapat menyebabkan penyakit atau
iritasi kulit karena kulit basah lebih rentan terhadap infeksi bakteri
dan jamur tambahan.<br />
<h3>
<strong>Penyebab</strong></h3>
<br />
<a href="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRv0_FJ72QSZ5fYvSrhD9RKkShzl9z80J_VaLPNCo1uHZjaIPwbqAU-J4s" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="199" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRv0_FJ72QSZ5fYvSrhD9RKkShzl9z80J_VaLPNCo1uHZjaIPwbqAU-J4s" width="320" /></a>Hiperhidrosis disebabkan oleh kerja <em>eccrine</em> yang terlalu aktif. <em>Eccrine </em>adalah
kelenjar keringat yang mengatur suhu tubuh. Kelenjar ini berlokasi di
seluruh tubuh sehingga semua bagian tubuh dapat berkeringat, namun
hiperhidrosis terutama terjadi di telapak tangan, telapak kaki, ketiak
dan wajah.<br />
Kebanyakan hiperhidrosis adalah bakat bawaan yang menurun di
keluarga. Sekitar sepertiga orang dengan hiperhidrosis memiliki anggota
keluarga dengan keluhan yang sama. Selain bakat bawaan, beberapa hal
berikut dapat meningkatkan produksi keringat:<br />
<ul>
<li>Olahraga</li>
<li>Suhu panas dan lembab</li>
<li>Minuman/makanan panas atau pedas</li>
<li>Emosi yang kuat seperti stres dan kecemasan</li>
<li>Obesitas</li>
</ul>
Beberapa kondisi seperti HIV, diabetes, penggunaan narkoba dan alkoholisme juga dapat menyebabkan berkeringat berlebihan.<br />
<h3>
Gejala</h3>
Cara mudah untuk mengetahui jika seseorang terkena hiperhidrosis antara lain:<br />
<ul>
<li>Berkeringat ekstrim sehingga membuatnya sering berganti baju.
Penderitanya sering memiliki jejak basah di baju, terutama di daerah
ketiak.</li>
<li>Hiperhidrosis telapak tangan ditandai dengan telapak tangan yang basah sehingga butir-butir keringat sampai menetes.</li>
</ul>
<h3>
Penanganan dan terapi</h3>
Jika Anda menderita hiperhidrosis, beberapa tindakan berikut dapat mengurangi visibilitas dan jumlah keringat:<br />
<ul>
<li>Kenakan pakaian dari bahan yang sejuk dan menyerap keringat.</li>
<li>Jaga lingkungan Anda tetap sejuk dan memiliki ventilasi yang baik.</li>
<li>Hindari makanan dan minuman yang menyebabkan berkeringat.</li>
<li>Kurangi stres, kecemasan dan masalah emosi lain yang dapat memicu kenaikan produksi keringat.</li>
<li>Apabila Anda menderita kaki berkeringat, cucilah kaki Anda secara
berkala dengan air dingin dan keringkan. Taburkan bedak di antara jari
kaki. Sepatu Anda harus dari bahan bernapas (misalnya kulit atau
kanvas). Kenakan kaos kaki berbahan wol atau katun.</li>
<li>Mandilah dua kali sehari dengan menggunakan sabun lembut.</li>
<li>Gunakan deodoran bebas alkohol.</li>
</ul>
Anda juga dapat memilih untuk mendapatkan pengobatan hiperhidrosis.
Berkat kemajuan ilmu kedokteran, berbagai bentuk terapi telah tersedia
untuk hiperhidrosis. Berbagai pilihan obat-obatan dan operasi untuk
mengobati hiperhidrosis antara lain:<br />
<ul>
<li><em>Antiperspirant</em>. Obat yang mengurangi produksi keringat.</li>
<li><em>Beta blocker</em>. Obat-obatan yang mengurangi keringat yang disebabkan oleh kegelisahan dan stress.</li>
<li><em>Antikolinergik</em>. Antikolinergik bekerja dengan menghalangi kimiawi perangsang aktivitas kelenjar keringat Anda.</li>
<li><em>Iontophoresis</em>. Menggunakan perangkat bertenaga baterai
untuk mengaliri arus listrik tegangan rendah ke tangan, kaki, atau
ketiak, sementara tubuh pasien direndam dalam air. Hal ini bermanfaat
memblokir kerja kelenjar keringat.</li>
<li><em>Botox (botulinum toxin)</em>. Suntikan Botox, yang juga
digunakan untuk membantu mengurangi kerutan wajah , dapat menghalangi
saraf yang memicu kelenjar keringat.</li>
<li><em>Eksisi</em>. Eksisi kelenjar keringat di ketiak.</li>
<li><em>Simpatektomi</em>. Operasi untuk menghalangi atau memotong saraf yang mengontrol kelenjar keringat.</li>
</ul>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11923706957676371287noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5217781528858381142.post-26955264510741138422013-03-08T06:22:00.001-08:002013-03-09T19:46:48.857-08:00Cerpenku<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 107%; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">My First Love</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Karya:
Maharani Dita Nugraheni</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Hai, namaku Bella Larasati, aku biasa
dipanggil Bella. Pagi-pagi aku segera berangkat ke sekolah, jam stengah tujuh
pagi aku dari rumah. Menunggu bus yang akan mengantarku kesekolah, aku sambil
membaca buku. Tiba-tiba temanku datang, Sita namanya, tapi aku sering
memanggilnya dengan sebutan ‘kutu’ karna dia itu si kutu buku. Dia orang yang
pandai dikelas, dan dia salah satu sahabat baikku. Sekarang aku udah duduk di
bangku SMU, dan sudah beranjak dewasa. “Mungkin aku sudah sepantasnya memiliki
pacar saat ini”, fikirku. Disekolahku ada salah satu siswa yang aku sukai, Alfian
namanya, tapi sayangnya banyak sekali yang menyukainya, kalau aku mendekatinya
aku takut kalau aku dicuekin. Setiap kali aku melihatnya, hatiku terasa
berdegup kencang. Tapi aku seringkali menyepelekan ini, karna tidak mungkin aku
bisa mendekatinya dan memiliki Alfian. “Itu mustahil sekali!!”, kataku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Saat ku ceritakan semua apa yang aku
rasakan terhadap Alfian ke Sita, dia malah menertawakanku. Aku pun menjadi
malu. “Apa kamu nggak salah suka sama Alfian Bel?” tanya Sita. Akupun langsung
menundukkan kepalaku, sambil berkata iya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Bella, Alfian itu sebenernya cocok
kok sama kamu, dia ganteng, kamu juga cantik kok. Selain dia kapten basket disekolah
kita dia juga pintar, baik, sopan lagi. Apa kamu mau aku kenalkan ke Alfian?”
kata Sita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Dalam hati aku ingin sekali berkenalan
dengan Alfian. “Tapi kutu? Aku malu, dan mungkin dia juga nggak bakalan mau
kenalan sama aku. Melirikku saja nggak pernah, apa lagi berkenalan denganku?
Nggak bakalan mau deh”, jawabku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Eitss.. jangan nyerah dulu dong
sebelum dicoba, udah deh kamu tenang aja, dia pasti mau kok kenalan sama kamu.
Tunggu bentar ya”, kata Sita sambil menghampiri Alfian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Ehh, tapi Kutu? Ehh, jangan!!”,
kataku dengan suara melirih. Entah bicara apa Sita dengan Alfian, aku menjadi
bingung dan penasaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Keesokan harinya disekolah aku bertemu
dengan Alfian, begitu senangnya dan terkejutnya aku. Tiba-tiba dia melirikku
dan mengajakku senyum, yang lebih mengejutkannya lagi dia mengajakku bicara dan
mengajakku berkenalan. Terasa bahagianya aku biasa berkenalan dengan Alfian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Jam berputar, hari berganti hari aku
dan Alfian menjadi dekat semenjak aku berkenalan dengannya. Hampir setiap hari
aku jalan dengannya, sampai-sampai teman-temanku mengira aku dan Alfian itu
pacaran. Bahkan Sita pun juga mengiraku begitu, padahal enggak. Saat ku duduk
dikursi dekat lapangan basket sambil melihat Alfian latihan basket Sita
menghampiriku. “Sedang apa kamu Bel? Ohh, aku tau, pasti kamu lagi mandangin
Fian ya? Ayo ngaku?? Sejak kapan kamu jadian Bel? Kok aku ga dikasih tau?”
Tanya Sita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Apaan sih
kamu Kutu? Siapa juga yang lagi mandangin Fian? Dan siapa juga yang jadian sama
Fian? Ga usah sok tau deh kamu”, jawabku dengan tersenyum sambil mencubit kedua
pipi Sita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Aduh,, sakit tauuu. Eh tapi kamu udah deket kan sama Fian? Ciee,
Bella,, selamat ya Bel semoga cepet jadian, haha”, sautnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku tersenyum sambil memandang Sita. “Sit? Apa aku boleh cerita
sama kamu?”, tanyaku dengan rasa ragu-ragu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Boleh aja, emang mau cerita apa Bel? Apa kamu ada masalah?”, tanya
nya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Enggak sih, cuman aku pengen bicara jujur sama kamu. Alfian itu
adalah cinta pertamaku Sit, dan aku ga pernah suka sama orang seperti ini”,
kataku dengan berbisik-bisik.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Oh ya? Serius kamu Bel?”, jawabnya dengan kaget.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Iya Sit, aku serius ini”, kataku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Sita langsung berdiri dan bergegas menghampiri Fian yang sedang
latihan basket.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Alfian,, bisa kesini sebentar?” panggil Sita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Iya, ada apa Sit? Ada yang bisa aku bantu?”, jawab Fian.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Apa nanti pulang sekolah kamu ada waktu? Kalau ada nanti kita
jalan yuk, aku pengen cerita-cerita sama kamu”, jawabnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“emm, kayaknya nanti pulang sekolah punyaku ada pelajaran tambahan
satu jam, gimana? Atau gini aja, nanti setelah selesai pelajaran tambahan kita
ketemuan di tempat biasa”, Kata Fian.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Oke deh, aku tunggu ya”, jawab Sita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Tengg!! tengg!! Bel berbunyi, tanda pelajaran telah usai, Sita
menunggu Fian di tempat bisa, satu jam sudah berjalan. Tiba-tiba Alfian datang
mendekati tempat duduk Sita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“ Hai Sit, udah lama nunggu ya? Maaf ya lama? Hehe”, jawab Fian
sambil tersenyum.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Iya, enggak papa kok, santai aja”, jawab Sita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Gimana Sit, mau cerita apa nih?”, tanya Fian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Lalu Sita menceritakan semua tentang
Bella ke Alfian. Tapi saat Sita jalan berdua dengan Alfian, aku melihat mereka
berdua. Aku menyangka bahwa Sita telah menusukku dari belakang. Keesokan harinya
aku bertemu dengan Sita. Tetapi aku menghiraukannya, dan buru-buru meninggalkan
Sita.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Bel, kamu kenapa sih? Kok begitu melihatku kamu diem aja?”, tanya
Sita sambil mengejarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Aku tau kok akal busuk kamu itu, udah deh kamu nggak usah
sok-sokan peduli sama aku”, jawabku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Maksud kamu apa Bel? Aku nggak ngerti?”, jawabnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Alah, kamu nggak usah sok-sokan nggak tau deh, kamu kemaren abis
jalan berduakan dengan Alfian? Padahal kamu tau kalau aku suka sama dia”,
kataku.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Haha, kamu jangan berburuk sangka dulu Bel, kemaren aku jalan
berdua sama Alfian karna aku pengen nyeritain semuanya tentang kamu ke Alfian.
Jangan marah dulu dong sayang”, jawabnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Jadi, kemaren itu???” Jawabku dengan penuh tanya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Iya, kemaren aku sengaja jalan berdua sama Alfian, aku itu mau
bantuin kamu deket sama Fian”, jawabnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku lalu meminta maaf kepada Sita atas kesalah pahamanku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Setelah jam pelajaran selesai aku
pulang, saat aku berdiri didekat gerbang sekolah, tiba-tiba Alfian menghampiriku
dan mengajakku pulang bareng. Di jalan kami saling bercakap-cakap dan saling
bercanda. Tiba-tiba??? “Bella, ada yang mau aku omongin ke kamu”, kata Alfian.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Apa Al?”, jawabku dengan penuh keraguan.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Jujur ya, setiap aku didekatmu aku merasa nyaman. Semenjak kita
sering jalan berdua semua terasa berbeda. Aku suka sama kamu Bel, apa kamu mau
jadi teman dekatku?”, kata Alfian sambil melihatku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku pun terdiam, dan berfikir harus
bagaimana aku menjawabnya. Diperjalanan kami saling diam, lalu kami berhenti
dan saling bertatap muka.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Gimana Bel, dengan jawaban kamu? Aku terima kok dengan jawaban
kamu, apapun itu”, ucapnya sambil tersenyum.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Emm,, aku juga sama kamu Al, tapii,,,</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Tapi apa Bel? Apa kamu menolakku?”, jawabnya dengan muka kecewa.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Oh, enggak, bukan gitu. Aku mau jadi teman dekat kamu, tapi apa
kamu serius dengan semua ini?”, tanyaku lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Aku serius Bel, aku sayang sama kamu”, jawabnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Iya, aku mau Al jadi temen dekat kamu”, jawabku sambil tersenyum
dengannya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Kamu serius Bel? Makasih ya udah nrima aku, aku seneng bisa
tambah deket sama kamu”, kata Alfian.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Aku serius Al, iya sama-sama tapi nggak usah lebay gitu”, kataku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Lalu Alfian menggandeng tanganku dan
tersenyum padaku. Sampai di pertigaan kami berpisah karna rumah kami berbeda
kompleks. Sebelum berpisah kami berhenti sebentar, lalu kata-kata yang
sebelumnya belum pernah kudapatkan terucap. “I love you Bella”, ucapnya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“I love you too Alfian, you’re my first love in my life”, jawabku
dengan penuh rasa senang.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Aku berjanji, </span><span class="hps"><span lang="EN" style="mso-ansi-language: EN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">my love for you</span></span><span class="shorttext"><span lang="EN" style="mso-ansi-language: EN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span></span><span class="hps"><span lang="EN" style="mso-ansi-language: EN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">will</span></span><span class="shorttext"><span lang="EN" style="mso-ansi-language: EN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"> </span></span><span class="hps"><span lang="EN" style="mso-ansi-language: EN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">never be replaced</span> Bella”, jawab Alfian.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="hps"><span lang="EN" style="mso-ansi-language: EN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Thanks Al,
hati-hati dijalan ya, dan sampai bertemu besok di Sekolah”, ujarku.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="hps"><span lang="EN" style="mso-ansi-language: EN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">“Iya, kamu juga
hati-hati dijalan ya. Sampai jumpa”, jawabnya dengan tersenyum.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<span class="hps"><span lang="EN" style="mso-ansi-language: EN; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;">Aku pun tersenyum dan aku melanjutkan langkahku menuju rumah. Sekarang hari-hariku
sudah terisi dengan penuh warna. Dan semoga hubunganku dengan Alfian bisa
langgeng.</span></span><span style="mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: .5in;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11923706957676371287noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-5217781528858381142.post-87458771837388469792013-03-07T19:00:00.000-08:002013-03-07T19:00:07.234-08:00Jadwal Ulangan tengah semester kelas X SMA N 3 BantulHari: Senin, 25 Maret 2013<br />
Waktu: 1. 07.00-08.30 PAI<br />
2. 09.00-10.30 Matematika<br />
3. 11.00-12.30 Seni Budaya Jawa<br />
Hari: Selasa, 26 Maret 2013<br />
Waktu: 1. 07.00-08.30 B. Indonesia<br />
2. 09.00-10.30 Geografi<br />
3. 11.00-12.30 T.I.K<br />
Hari: Rabu, 27 Maret 2013<br />
Waktu: 1. 07.00-08.30 Kimia<br />
2. 09.00-10.30 Pkn<br />
3. 11.00-12.30 Penjaskes<br />
Hari: Kamis, 28 Maret 2013<br />
Waktu: 1. 07.00-08.30 Fisika<br />
2. 09.00-10.30 Ekonomi<br />
3. 11.00-12.30 Sosiologi<br />
Hari: Sabtu, 30 Maret 2013<br />
Waktu: 1. 07.00-08.30 B. Jerman<br />
2. 09.00-10.30 Batik<br />
Hari: Senin, 1 April 2013<br />
Waktu: 1. 07.00-08.30 B. Inggris<br />
2. 09.00-10.30 Sejarah<br />
3. 11.00-12.30 Biologi<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11923706957676371287noreply@blogger.com0Yogyakarta, Indonesia-7.797224 110.36879699999997-7.923077 110.20743549999997 -7.671371 110.53015849999997